Jumat, 09 Maret 2012

Surat Untuk Djohar Arifin


Kepada pak Djohar Arifin Husain (Ketua Umum PSSI)
Assalamu’alaikum wr-wb
Apa kabar pak, saya Adi Nuryadi, saya mahasiswa di salah satu sekolah tinggi di Bandung. Perkenankan saya untuk mengungkapkan semua isi hati saya kepada bapak yang baik hati ini.
Saya adalah seorang supporter sepak bola dari Bandung dan juga pencinta sepak bola Indonesia, tapi kali ini saya sangat kecewa dengan adanya dualisme kompetisi yang terjadi lagi di Indonesia.
Saya sangat berharap sekali kepada bapak untuk dapat menyelesaikan semuanya, jangan saling salahkan pak ! kita semua pasti merasa benar dengan semua pendapat, tapi kalau hanya memikirkan ego masing-masing semua akan serba salah. Negeri ini sudah 66 tahun merdeka tapi kondisi dan keadaan Negara belum stabil pak ! tapi dengan sepak bola semua bisa bersatu tanpa memandang suku, ras dan agama, semua bersatu demi kejayaan Indonesia yang gemilang.
Saya tahu tugas bapak sangat berat karena harus memperbaiki PSSI yang sudah amburadul di rezim sebelumnya, tapi ingat pak! Bahwa jangan pikir bahwa kekuasaan adalah segalanya, karena revolusi ternyata belum selesai pak ! banyak teman-teman bapak yang ternyata sedang menggoyang kekuasaan bapak sekarang.
Saya di sini bukan mendukung Bapak atau yang lainnya, saya di sini hanya sebagai supporter garuda yang rindu akan gelar, yang rindu akan prestasi anak-anak bangsa. Semua persoalan pasti ada jalannya pak bila di selesaikan bersama-sama dengan kepala dingin, sebab itulah ciri orang Indonesia yang selalu Musyawarah Mufakat dalam menghadapi semua masalah, dan bapak juga pasti tahu.
Pokok permasalahan dari dualisme kompetisi adalah adanya 6 tim promosi gratis, kalau bapak menyebut dua tim sebagai ikon atau besejarah dalam sepak bola Indonesia, berarti PSIM Yogyakarta pun harus di masukan ke kasta tertinggi, sebab tim ini sangat bersejarah karena telah membentuk PSSI itu sendiri.
Saya di sini berharap banyak kepada bapak untuk serius dalam memajukan sepak bola Indonesia. Jangan campur adukkan politik dengan sepak bola Pak, sebab itu akan membuat semakin hancur sepak bola kita.
Walau saya orang biasa tapi saya mengerti tentang statuta-statuta yang ada di PSSI ataupun di FIFA, tapi saya tak habis pikir kenapa mereka yang mengerti akan aturan-aturan tersebut tetap kekeh dalam pendiriannya dan menganggap mereka benar, apakah itu hasil reformasi di tubuh PSSI, yang selama ini di perjuangkan.
Kalau saya di perbolehkan memberi saran kepada Bapak, sebaiknya semua ini di bicarakan secara seksama, karena bila mementingkan diri sendiri akan memperburuk keadaan, dan akan semakin banyak lagi yang akan menentang. Oleh sebab itu Musyawarah harus dengan kepala dingin, pikirkanlah kepentingan untuk kemajuan sepak bola Indonesia, jangan sampai menguntungkan satu pihak dan merugikan yang lainnya. Saya tahu Bapak pasti bisa menyelesaikan masalah ini, secara Bapak adalah seorang Professor.
Sekian saja surat saya, semoga surat ini bisa bapak baca, dan saya mohon maaf beribu maaf atas tulisan saya ini bilamana terdapat kata-kata yang membuat hati Bapak Tersinggung. Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya, mungkin tulisanan saya ini dapat mewakili semua keluh kesah supporter Indonesia. Dan saya berdo’a agar Bapak dengan cepat memulihkan persepakbolaan Indonesia. Amin
Bravo Indonesia…
Dari Laskar Garuda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar