Kamis, 15 Maret 2012

Milestone 79 Tahun Persib Bandung (1933-2012)


SEJAK Persib Bandung resmi didirikan pada tanggal 14 Maret 1933. Tidak hanya catatan prestasi juara yang pernah ditorehkan, hingga usianya yang ke-79 tahun sejumlah catatan penting pernah ditorehkan Maung Bandung,redaksi persibholic.com, mencatat ada beberapa peristiwa penting yang menghiasi perjalanan Persib sejak 1933 hingga 2012 ;
Tahun 1937 Persib untuk pertama kali merebut gelar juara kompetisi tingkat nasional dengan mengalahkan Persis Solo 2-1 di Stadion Sriwedari, Solo.
Stadion Siliwangi yang dianggap sebagai salah satu stadion bersejarah dalam perjalanan Persib, resmi dibuka pada tahun 1956.
Persib meraih gelar juara Perserikatan kedua pada musim 1961 setelah menyingkirkan enam tim lainnya pada putaran final yang digelar dengan sistem kompetisi penuh Maung Bandung unggul dari enam rivalnya, PSM Makassar, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSMS Medan, PSIS Semarang, dan Persema Malang.
Persib tampil sebagai juara Medeka Games di Malaysia pada Tahun 1962. Pada saat itu, Persib mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia pada ajang tersebut. Persib tampil sebagai juara dengan mengkandaskan Pakistan dengan skor 2-1.
Tahun 1964 menjadi tahun bersejarah bagi Persib. Tim berjuluk Maung Bandung mendapat kehormatan untuk menjadi lawan tanding dalam laga persahabatan melawan Jerman Timur. Pada pertandingan pertama Persib kalah 2-0 dan pada pertandingan kedua, anak-anak Bandung menjadi bulan- bulanan Jerman Timur dengan skor 7-1.
Pada tahun 1966, Persib harus menelan pil pahit akibat kalah bersaing dari PSM Makasar dalam perburuan gelar juara Perserikatan. Namun, pada tahun 1966, Maung Bandung pernah meraih hasil membanggakan setelah sukses mengalahkan Jerman Timur 1-0 melalui gol tunggal Otong.
Tahun 1968 Persib tampil sebagai juara pada turnamen sepak bola Piala Brawijaya di Surabaya.
Dua gelar juara kompetisi Perserikatan yang diraih Ade Dana (Almarhum) menjadi spesial nilainya karena mengguratkan status Ade Dana sebagai sosok satu-satunya yang sejauh ini mampu mencicipi gelar juara sebagai pemain dan pelatih. Sebagai pemain Ade Dana sukses membawa Persib meraih gelar juara Perserikatan 1961 dan sebagai pelatih gelar juara Perserikatan diraih Ade Dana pada musim 1990.
Pada tahun 1978 Persib Bandung pertama kali terdegradasi kompetesi perserikatan, setelah dikalahkan Persiraja Banda Aceh di babak playoff dengan skor 2-1.
Nandang Kurnaedi adalah salah satu pemain Persib Bandung yang tak pernah berkostum klub lain. Total selama 18 tahun Nandang membela skuad Persib baik di level junior maupun senior sejak 1983-2001.
Angka 16 jadi nomor punggung yang dikenakan Djajang Nurdjaman saat menjadi penentu kemenangan lewat gol tunggal yang dicetaknya ke gawang  Perseman Manokwari di final Perserikatan 1986.
Sejak menjuarai kompetisi Perserikatan pada musim 1961, Persib harus menanti selama 25 tahun untuk kembali mencicipi gelar juara Perserikatan di musim 1986.
Nandar Iskandar menorehkan diri sebagai Pelatih Persib termuda yang pernah membawa Persib menjadi juara, tepatnya di usia 35 tahun. Nandar yang lahir pada tanggal 3 Juni 1960 memimpin Maung Bandung merengkuh juara Perserikatan musim 1986, setelah di final Persib mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 di Stadion SUGBK, 11 Maret 1986.
PSV Eindhoven yang dihuni sejumlah pemain bintang dunia seperti Eric Gerets, Ruud Gullit, dan Hans van Breukelen datang mesambangi Stadion Siliwangi pada 11 Juni 1986 untuk menghadapi Persib Bandung pada laga uji coba.
Tahun 1990, Persib Bandung mengakhiri kampanye di kompetisi Perserikatan dengan hasil gemilang. Menghadapi Persebaya Surabaya di partai final, Maung Bandung mengandaskan Persebaya Surabaya lewat gol Dede Rosadi dan bunuh diri Subangkit.
Adeng Hudaya memang pemain istimewa karena selama 12 tahun dirinya menjabat sebagai Kapten Persib Bandung. Dalam sejarahnya, Adeng diakui sebagai sosok pemain Persib yang paling lama menjabat sebagai Kapten Persib.
Robby Darwis tercatat sebagai salah satu pemain termuda yang pernah membela skuad Persib. Robby dipercaya membela Maung Bandung pada usia  17 tahun atau di musim 1982. Adalah Marek Janota yang mencium bakat Robby hingga akhirnya didaulat sebagai legenda Maung Bandung bahkan sepak bola Indonesia.
Total 4 gol dicetak Sutiono Lamso di fase 8 besar kompetisi Perserikatan terakhir atau musim 1993/1994, termasuk satu gol yang dicetaknya di laga final kontra PSM Makasar untuk memastikan trofi Perserikatan abadi digenggam Maung Bandung.
Kelompok suporter terbesar Persib, Viking resmi didirikan pada 17 Juli 1993.
Sejak kompetisi sepak bola dengan semangat profesionalisme digulirkan setelah PSSI menggabungkan dua kompetisi berbeda, Perserikatan dan Galatama. Persib Bandung baru mengoleksi satu gelar juara Liga Indonesia tepatnya di musim 1994/1995.
Pelatih legendaris Persib, Indra Muhamad Thohir, tercatat sebagai satu-satunya sosok pelatih yang bisa mempersembahkan dua gelar juara kepada Maung Bandung. Koleksi juara yang pernah diraih Indra Thohir bersama Persib sebenarnya total 4 gelar, 2 gelar juara lainnya diraih ketika ia masih menjabat sebagai pelatih fisik Persib pada kompetisi Perserikatan musim 1986 dan 1990.
Sutiono berhasil membawa Persib juara Liga Indonesia pertama berkat golnya dimenit 75. Kala itu Persib berhasil mengalahkan Petrokimia Putra dengan skor 1-0.
Pada musim kompetisi 1994/1995, kala itu Persib berhasil keluar sebagai juara dan Sutiono berhasil mencetak 21 gol dalam satu musim kompetisi dan rekor tersebut belum bisa disamai oleh pemain Pesib lainnya hingga sekarang. Hanya Cristian Gonzales yang mampu mendekati rekor gol Sutiono saat membela Persib di ISL musim 2009/2010.
Total 61 gol yang dilesakan Maung Bandung saat menjuarai Ligina I musim 1994/1995. Dengan rincian 54 gol di fase Wilayah Barat dan 7 gol di fase putaran final (12 besar). Gol ke-61 Persib yang berujung gelar juara dilesakan Sutiono Lamso.
Aris Rinaldi dikenang bukan karena performanya di bawah mistar gawang tapi karena kasus suap yang diduga melibatkan dirinya kala Persib dikalahkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-0, 30 April 1995 di Ligina I musim 1994/1995.
Ada 26 pemain Persib yang ikut memberikan peran ketika Persib sukses menjuarai Liga Indonesia I. Mereka adalah : Aris Rinaldi, Anwar Sanusi, Samai Setiadi, Gatot Prasetyo, Yadi Mulyadi, Nandang Kurnaedi, Dede Iskandar, Robby Darwis, Roy Darwis, Mulyana, Nunung Mulyadi, Dudi Subandi, Hendra Komara, Yaya Sunarya, Asep Kustiana, Nana Supriyatna, Dadang Hidayat, Asep Somantri, Yudi Guntara, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Asep Dayat, Asep Poni, Tatang Suryana, Dadang Kurnia, Kekey Zakaria.
Persib mengawali kiprahnya di Liga Indonesia I dengan menempati posisi runner up wilayah barat di bawah Pelita Jakarta yang tampil sebagai juara grup. Persib memperoleh tiket ke 12 besar setelah mengumpulkan 69 poin dari 20 kali menang, 9 kali draw dan 3 kali kalah.
Persib mewakili Indonesia di pentas Liga Champions Asia musim 1995/1996. Namun Maung Bandung gagal melangkah lebih jauh setelah hanya menempati posisi juru kunci di babak fase grup akibat kalah dari Verdy Kawasaki, Ilhwa Chunma, dan Thai Farmers Bank.
Setelah absen di putaran final 8 besar maupun 12 besar. Persib kembali hadir di babak 8 besar Liga Indonesia musim 2001. Sayangnya di babak 8 besar langkah Persib terhenti setelah kalah bersaing dengan PSMS Medan dan Persebaya Surabaya.
Tahun 2003 Persib untuk pertama kalinya menggunakan jasa pemain asing. Trio asal Polandia Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski dan Maciejc Dolega jadi rombongan pemain asing pertama di Maung Bandung.
Ada 44 pemain asing yang pernah membela ataupun masih membela Persib hingga tahun putaran I kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012.
Cile jadi negara yang paling banyak menyuplai pemain asing ke Persib Bandung. Sejak pertama kali memakai jasa pemain asing pada Ligina IX musim 2003, total ada 8 pemain Cile yang pernah berkostum Maung Bandung diantaranya Rodrigo Sanhueza, Angelo Espinoza, Claudio Lizzama, Alejandro Tobar, Rodrigo Lemunao, Julio Lopez, Christian Mollina dan Patricio Jimenez.
Persib Bandung pernah menorehkan rekor buruk setelah mencatat rekor 12 kali menjalani pertandinan tanpa kemenangan di Ligina IX musim 2003.
Rodrigo Sanhueza lewat golnya pada menit 58 memastikan Persib bertahan di kompetisi kasta tertinggi setelah meraih kemenangan penting 1-0 atas PSIM Yogyakarta pada babak playoff promosi degradasi, 16 Oktober 2003.
Selangor FC tercatat sebagai klub asing yang paling sering dihadapi Persib Bandung. Klub asal Malaysia ini tercatat sudah tiga kali menjajal kemampuan Maung Bandung di laga ekhsibisi masing-masing pada tahun 11 Juli 1978, 6 Desember 2006 dan 31 Juli 2009.
Persib pernah melakukan tiga kali pergantian pelatih dalam satu musim sekaligus, tepatnya pada musim 2010/2011. Setelah memecat Daniel Darko Janackovic dan menggantikannya dengan Jovo Cuckovic, Persib kemudian memecat Jovo dan menggeser posisinya dengan Daniel Roekito.
Drago Mamic adalah pelatih asing ketujuh yang pernah menangani Maung Bandung setelah Marek Janota, Marek Adrezj Sledzianowski, Juan Paez, Arcan Iurii, Daniel Darko Janackovic dan Jovo Cuckovic.
PSSI menjatuhkan sanksi berat kepada Persib Bandung pada 13 Desember 2011, setelah Maung Bandung memutuskan mundur dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan memilih berkiprah di Indonesia Super League (ISL). Selain sanksi yang bersifat materi, Persib pun diputuskan terdegradasi ke Divisi Utama jika kembali memutuskan berkiprah di kompetisi resmi PSSI.